Daerah : Balikpapan, Kaltim Wahana RS: RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Wahana Puskesmas : Puskesmas Kariangau
ETERANGAN:
fasilitas:
Rumah dinas : tidak ada
Kendaraan dinas : tidak ada
Insentif Daerah : tidak ada
Jaspel RS : tidak ada
kesimpulan: SANGAT TIDAK REKOMENDASI
keluhan PIDI:
- awal masuk di wajibkan ikut ATLS (bayar 6 juta tanpa subsidi dari RS), kalau gak ikut di ancam gak boleh kaga UGD dan katanya di wajib kan ikut ACLS
- Diperlakukan seperti koass, sering jaga ruangan bangsal sendiri, kita yang kerja namun yg dapat jasa pelayanan dokter umum yg jaga, sedangkan dokter umumnya santai
- sulit minta izin cuti, terutama tugas di UGD (teman ada yg cuti untuk hari raya di persulit) dan kami kurang di perhatikan oleh dokter pendamping karena mereka bekerja di struktural
- sering ada konflik internal antara PIDI dan dokter pendamping
- kami sebagai PIDI tidak dihargai sebagai dokter disana, karena para konsulen menganggap kami tidak baik dalam bekerja dan tidak kompeten, padahal kami dipekerjakan suka rela tanpa jaspel dari rumah sakit
- pasien UGD perhari bisa sampai 120an orang dan kami di suruh tanggung jawab untuk di laporkan di morning report
KAMI MOHON KEPADA TS AGAR TIDAK MEMILIH WAHANA INI KARENA KAMI SANGAT TIDAK DIHARGAI SEBAGAI DOKTER
akses jalan menuju wahana :
+/- 15 menit dari bandara menuju wahana, kecuali puskesmas, sekitar 30 menit dari RS
jadwal RS:
- UGD : jaga di bagi pershift,
shift pagi 08.00-14.30, siang 14.30-21.30, malam 21.30-08.00 (WAJIB ATLS, KALAU TIDAK BAKAL DI BULLY WAKTU MORNING REPORT) Pasien sangat ramai, bahkan non emergency seperti kasus batuk pilek / demam 1 hari saja berobatnya langsung ke IGD. Beban kerja IGD lumayan berat, krn 1 shift pasiennya bisa sekitar 50-70. Ada 1 dokter ugd yang phatologis, kita di tinggal tidur dan disuruh jaga sendiri di ugd.
Pidi juga bertugas mengetik morning report pasien yg masuk rawat inap, dan dipresentasikan setiap Senin – Rabu. Terkadang sering dibantai dgn pertanyaan2 saat morning report.
Selain jaga IGD, juga kebagian bantu2 di poli IPD. Selain itu juga ada jaga di bagian psikiatrik, siap2 mobile ke RS jika ada konsul pasien (walaupun malam tetap ke RS utk lihat pasiennya). kamis biasanya ada ilmiah yang dibawakan dr. spesialis - Bangsal
stase: poli anak, paru, obgyn, ruang bangsal, ruang ICCU, NICU, PICU, ICU (2 ruangan).
Terkadang sering jaga sendirian, tanpa ada supervisi dari dokter umum yg senior. Di bangsal, perawatnya juga ada yg kurang terlatih & kadang bikin repot, ada juga yg kurang respek. Jadi hati hati….. tapi kita lapor dulu ke dr umumnya (kalau ada), tapi kalo dr umumnya udah percaya, biasanya kita dilepas atau kadang kita yg konsul ke dr. spesialis nya tapi ga semua….
Kalau kebagian jaga ruang intensif, siap2 aja dicari2 perawatnya buat liat pasien. Jaga intensif sibuk, krn juga sering full bed.
3.Puskesmas
Jaga PKM sistemnya shift, tapi lumayan santai. Pembimbing yg sebelumnya baik, buat izin bisa aja asalkan puskes tercover aman, kalau pembimbing yg baru kurang tahu, krn baru diganti.
Di PKM kadang ada kegiatan penyuluhan ke sekolah / perusahaan, juga jaga di puskesmas pembantu.
Di PKM, stafnya enak2.
Tugas di PKM & RS : minipro, portofolio, laporan kasus
Spesialis : ada yg baik ke pidi, ada juga yg gak mau kalau pidi yg melaporkan pasiennya.
Dokter pendamping: karena bertugas di manajemen, jarang bertemu dgn pidi
perawat: ada yg baik, ada yg biasa aja, ada yg suka ngerjain (status pasien diubah jadi observasi tanpa indikasi, lalu menyuruh lapor ke spesialis)
Pasien dan keluarga pasien : kebanyakan tipe “medical shopping”, pagi sudah berobat, ehhh sore/malamnya datang lagi. Kasus non emergency, banyak yg dtg ke IGD. Kadang sering bawa2 organisasi atau bawa2 jabatan/pangkat.
Daerah
- ramai karena daerah kota, kecuali di PKM yg daerah industri (RAWAN KECELAKAAN)
- tidak ada tempat ngamen (dilarang)
- bukan daerah konflik, tapi RS sering jadi sorotan media & ormas..
- Kost/kontrakan : di dekat RS ada, dari yg 600rb sampe 1,5 jt perbulan ada…. dari yg wifi, ac ada. kalo kontrakan entah…
-Tempat ibadah: Mesjid banyak, gereja ada, pura ada, vihara ada. - biaya hidup : MAHAL, minimal 20-25rb sekali makan.
KESIMPULAN: SANGAT TIDAK DIREKOMENDASIKAN.
Perawat & dokter terkadang ngomongin pidi, bisa dibilang manis di depan tapi di belakangnya beda