Review Wahana Daerah : Kabupaten Banggai, Luwuk, Sulawesi Tengah -RSUD Luwuk -Puskesmas Luwuk (Simpong)
KETERANGAN:
• fasilitas : 2 rumdis dari dinkes, bersebelahan; di dekat puskesmas simpong, lingkungan tenang cenderung sepi kalau malam, +/- ke pkm tinggal jalan 1 mnit,bila ke RS +/- 15-20 menit menggunakan kendaraan, waktu kita datang terdapat kasur matras dan beberapa bantal, air, listrik dan wifi bayar sendiri. Air jika hujan biasa keruh.
• pemasukan :
1 . insentif daerah : 2,5jt/bulan (biasa telat dibayar, biasa per tigabulan baru dibayar)
- IGD TIDAK DAPAT uang jaga/jasa dan BPJS. Dapat uang jaga kalau kita gantikan dr mitra yg berhalangan datang diluar jadwal jaga kita.
- Kegiatan luar baik dari RS atau Puskesmas bisa dapat tambahan tetapi kadang datang terlambat
• biaya hidup
- Dapat makan rantangan dari RS, sesuai jumlah iship bisa 3 kali sehari kalau rajin ngambil di dapur gizi RS. Bila jajan di luar sekitar 10-30rban, Luwuk merupakan kota yang sedang berkembang jadi kotanya cukup ramai cuma untuk mall dan bioskop belum ada tapi ada gerai fastfood (KFC) dan hotel berbintang (Santika, Swiss-Bell, Aston).
- Untuk kendaraan umum banyak angkot dan ojek (dari rumdis ke RS angkot 6.000 ojek 10.000 sekali jalan)
- Iship saat ini banyak yang membawa kendaraan sendiri, kalau sewa motor pertahun variatif 7-12 jt, beli motor bekas 8-11 jt.
• RSUD Luwuk :
- RS tipe C,
- spesialis lengkap (interna, pulmo, Anak, neuro, bedah, ortho, forensik, radiologi, CP, Obsgyn, Anastesi, Mata, THT)
- merupakan RS Rujukan Sulawesi Tengah Bagian Timur
- terdapat ICU,ICCU, HD, CT Scan tapi penggunaannya terbatas tidak bisa CITO malam2.
- Konsulen rata -rata baik, mau membagi ilmu apalagi kalau kita aktif.
- Secara umum perawat2 di bangsal, IGD maupun ICU/ICCU baik, friendly, tp untuk beberapa tindakan mereka malas membantu dokter.
- Penduduknya ramah2, tapi ada jg yg rewel minta ditangani lebih dulu, ada jg daerah2 tertentu yg pendudukx lgsg main kasar ke tenaga medis, bbrp kali keluarga pasien anarkis dn bahkan tidak segan memukul dokter, serta mengancam dokter2
- pasien yg masuk dlm 1 shift minimal 4 dan pernah sampai 30-an
• Tugas Stase RS :
- Dokter jaga igd buat laporan pasien masuk mirip2 borang, utk dipertanggungjawabkan di morning report.
- Morning Report 2x seminggu tiap Senin dan Kamis, dilaporkan oleh stase IGD dan dr mitra, dihadiri oleh sebagian besar Konsulen, dr umum dan semua iship stase RS wajib ikut. Pas MR banyak dapat ilmu dari konsulen tp jg harus legowo kalau kita ada salah karena para konsulen stylenya beda beda dalam menanggapi.
-Di RS melengkapi borang dan membuat laporan kasus, di IGD 3 kasus (psikiatri, forensik dan emergensi), di bangsal 3 kasus (bedah, obsgyn, non-bedah). Dari 6 kasus tsb, 1 kasus wajib dipresentasikan di komite medik, saat ini dibuatkan Jadwal oleh pembimbing, tiap SMF dapat jadwal jadi kita awalnya diharapkan menyesuaikan kasus kita dmegan jadwal yang ada, cuma akhir dibebaskan bagian mana yang mau diangkat jadi kasus - rencananya mau ada pembcaan deathcase jg utk slnjutnya (klo jdi)
- rencananya setiap akhir stase mau ada ujian di psv (msh wacana, biasa utk iship wacana bakal trwujud)
• IGD : jadwal masuk shift pagi (07-13) & malam (20-07) jaga di IGD, kalau sore (13-20) jaga di ICU. Jaga IGD ditemani 1 dr mitra (kalau pagi sering terlambat, biasa jg tidak datang, biasa juga jaga berdua tapi rasa sendiri) jadi kadang jaga pagi pulangnya molor sampai jam 14-16. Tiap shift jumlah pasien variatif 15-30 pasien. Kita sudah diberi kewenangan penuh untuk pelayanan di IGD dari Anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, sampai terapi sendiri tapi ada baiknya tetep komunikasi dengan dr mitra. Semuanya dipertanggungjawabkan secara mandiri di MR jadi harus hati-hati dan siap ditanya oleh konsulen tentang diagnosis dan terapi kita. Untuk membantu mengingat pasien, setiap shift wajib nulis Ax,Px,Dx sama Tx pasien di “Buku Dosa” yang dipertanggungjawabkan di MR. Setiap pasien harus di konsulkan ke dr Spesialis bila akan dirawat inap via WA. Bila pasien akan masuk ke ICU, perlu dikonsulkan juga ke dr Anestesi. Di IGD semua kompetensi bisa didapat kalau rajin kecuali 1 yaitu pemasangan ETT (hanya dari anestesi yang boleh)
Kadang kalau IGD sore rame, karena cuma dr mitra sendiri yang berjaga kadang dimintai tolong yang jaga di ICU untuk maju ke IGD.
• ICU : bersebelahan dengan ICCU, penanggung jawabnya dr Anestesi ada 2 orang, kalau jaga siang dari kelompok IGD, kalau malam dari kelompok bangsal. Tiap jaga standby bila ada keluhan dari ICU/ICCU dan semua bangsal perawatan. Tugasnya menangani kegawatan di perawatan dan konsul ke DPJP. Sering juga dari perawatan ada konsulan untuk Code Blue dan bila perlu masuk ICU/ICCU harus konsul jg ke DPJP/Anestesi. Di ICU semua kompetensi bisa kecuali ETT, biasa kita asisten bila dr anestesi mau pasang ETT atau CVC.
• Bangsal : jadwal: setiap pagi masuk (07.00-13.00) tergantung bagian, ada yg masuk subuh krn spesialis visit jam 7) untuk jaga dapat jaga mlm di ICU/ICCU (20-07) digilir berurutan, jadi yang dapat jadwal jaga, paginya tetap masuk, malam jaga baru besoknya setelah jaga malam libur. kalau stase bangsal kita dibagi ke beberapa bangsal : Interna-Pulmo, Bedah-ortho, Obsgyn-Perina, Anak, Neuro,ICU, THT, Mata. Biasa di rolling 1-2 minggu. Tugas kalau pagi datang ke bangsal untuk visite sebelum konsulen, dari dr mitra ada yang jadi asisten dr spesialis, kadang visite bareng kadang pasiennya dibagi, boleh usul terapi maupun pemeriksaan penunjang lain. Saat konsulen dateng nanti visite bareng. Ada beberapa stase yang kita ikut konsulen di poli yaitu neuro, mata, THT. Kalau pas stase bedah, setelah visite kita poli sendiri, kalau mau merawat inapkan pasien poli atau direncakan operasi, konsul dl ke konsulen bedah; selesai poli boleh ikut ke OK kalau mau.
• Puskesmas: puskesmas non perawatan tp ada IGD dan ponek 24 jam tp untuk iship tidak diminta untuk jaga. Jam kerja 07.45-13.30. Pagi apel baru pelayanan. Dibagi ke poli umum, lansia, KIA/KB, Balita dan tindakan biasanya dirolling per 3 hari. Kalau di puskesmas kita didorong untuk lebih sering kegiatan lapangan, jadi akan sering ikut kegiatan posyandu, prolanis, penyuluhan, baksos, UKS, dll di wilayah kerja PKM sampai ke luar wilayah bila diminta oleh kepala dinkes. Saat poli diberi kebebasan untuk penanganan pasien secara mandiri, kecuali saat akan merujuk harus konsul ke dokter mitra terlebih dahulu. PKM ada lab (DR, kimia darah, HIV, BTA). Sering dapat undangan makan dari perawat maupun dokter. Perawat semua baik, friendly.
Tugas di PKM mini project biasanya konsultasi dl ke dokter pembimbing dan pemegang program (biar sekalian kalau misal ada program), lengkapi borang seperti biasa.
Pembimbing RS : dr Ema (IGD) dr Nur (Bangsal) Baik disiplin dan agak tricky, kita harus aktif kalau mau evaluasi borang. Untuk perijinan bisa asalkan jelas, dibuatkan surat ijin dan mengganti jadwalnya(terutama stase IGD)
Pembimbing Puskesmas : dr Lani, baik banget dan santai tapi tetep harus tnggung jawab terutama perihal perijinan meskipun lebih longgar dari RS.
NB : – harus pintar jaga mood pembimbing dan konsulen RS, daripada gak enak dan berujung duka
- hari minggu hari raya tetap ada yang jaga igd, yg di bangsal tetap jaga icu, beberapa bagian tetap visit hari minggu/raya
- susah dapat izin. jaga sm dinas mesti sesuai jadwal yg sudah dibuat, tdk bisa improvisasi dinas dan libur, jadinya yg dinas igd dan bangsal abis jaga malam libur sehari tapi tdk berasa libur.
- dr mitra sebagian besar semacam “melimpahkan” semua tanggung jawab ke iship.
- hrus persiapkan hati, mental yg kuat dan fisik jg
- kalau mau jalan2 kebanyakan ke pantai dekat dan bagus2, ke tinalapu atau pulo dua.
- ada beberapa pasien dari daerah tertentu yang pembawaannya tidak santai. Jadi perlu bersabar karena tricky
Kesimpulan : Recommended bagi yg suka tantangan dan kuat mental, Overall Unrecommended