Review Wahana Tanjungpinang, kepulauan Riau RSUD Kota Tanjungpinang PKM Tanjungpinang (Pancur)
Kondisi kota :
Walaupun statusnya sebagai ibukota provinsi kepulauan Riau, kota Tanjungpinang masih tergolong sepi, ga ada macet sama sekali. Kotanya juga ga besar, sebulan di sini udah bisa hapal jalan kalau sering keluar, hehe.
Kalau mau naik angkutan umum ada angkot, gojek, sama ojek offline. Khusus buat angkot, ongkos jauh-dekat Rp. 5000.
Soal keamanan, di sini jarang ada kasus kejahatan gitu, jadi mau keluar tengah malam juga ga was-was.
Urusan makan, dijamin aman dan tidak terlalu mahal, 16rb udah bisa makan nasi padang pakai ayam. Kalau mau kulineran juga banyak pilihan di sini.
Urusan hiburan, di sini ada 1 Mall yang ada XXI nya, jadi tetep bisa nonton film2 terbaru.Di sini juga banyak banget pantai dan jaraknya ga terlalu jauh dari kota. Mau jalan2 ke Bintan bisa lewat darat, mau ke Singapura atau Johor juga tinggal nyebrang naik Ferry, ongkosnya tergolong murah.
Penduduk di sini mayoritas dari suku Melayu, orangnya ramah2 dan welcome sama pendatang.
Fasilitas :
Di periode kami, dapat 2 rumah dinas buat cowo dan cewe dan rumahnya tetanggaan. Posisi rumah pas ditengah2 antara RS dengan PKM dan jarak tempuhnya cuma 5 menitan.
Kendaraan dinas ga dapat, tapi bisa nyewa motor sekitar 400k sebulan, atau naik sepeda juga bisa kayak kami, biar sekalian sehat, hehe (di sini ada komunitas gowes gitu).
Stase RS
Bangsal :
Kita wajib hadir hari Senin-jumat dari jam 8 sampai 2 siang. Kita juga diwajibkan ikut apel tiap pagi.
Jadwal jaga dibagi 3 shift :
Sore : 14.00 – 21.00
Malam : 21.00 – 08.00
Pagi (khusus sabtu, minggu, dan hari libur) : 08.00- 14.00
Sistem jaganya, kita jaga sendirian, tapi 1 minggu pertama ditemani senior buat orientasi. Frekuensi jaga 2-3x seminggu. Kalau mau istirahat, ada kamar dokter, pakai AC dan ada tv kabel. Selama di ruangan (WH dan jaga) tugas kita buat nangani keluhan2 pasien, nulis2 resep sama status pasien. Kita diizinkan buat ngasi terapi awal atau emergency, abis itu baru konsul ke DPJP kalau dirasa perlu.
Semua dokter senior di sini, termasuk dokter spesialis nya baik dan super baik, selama sikap kita juga baik ke mereka. Dokter spesialis mau ngasi kita bimbingan, mau ngajarin juga asal kita mau mintanya. Perawat2nya juga ramah2 dan cukup respek sama kita walau kita jauh lebih muda. Oh iya, di sini manggil dokter (termasuk internsip) pakai sebutan Pak dan Bu. Jarang ada yang manggil “dokter”.
Selama di ruangan, kita juga ada buat tugas 1 laporan kasus yang nantinya harus dipresentasikan sebelum pindah stase.
Stase IGD:
Jadwal jaga di IGD sama dengan di bangsal, bedanya ga ada WH, jadi datang nya sesuai jam jaga aja. Jadwal jaganya Pagi-Pagi-Siang-Siang-Malam-Malam-Libur
Untuk 1 shift ada 2 iship dan 1 dokter definitif. Tapi nanti ada jadwalnya kita jaga tanpa senior.
Selama di IGD kita bebas ngasi tindakan dan terapi apapun yang kita anggap perlu dan kita harus bertanggung jawab sama semua yg kita buat. Pokoknya kita benar2 bertugas secara mandiri. Untuk konsul pasien yang mau dirawat inap dilakukan via telepon ke dpjp nya masing2. Beban kerja di IGD masi tergolong cukup santai, jaga malam masi bisa tidur cukup. Tapi kalo lagi zonk, pasien rame dan gawat2, yasudah, jalani saja, haha.
Selama di IGD ada tugas buat 1 laporan kasus yang harus dipresentasikan sebelum pindah stase.
Stase PKM:
Di sini nanti kita di bagi 2 tim, poliklinik dan lapangan, dan ini akan dirotasi setiap minggu. Tugas yg di poliklinik ,ya biasa, pemeriksaan dan terapi buat pasien.
Jam tugasnya :
Senin-Jumat : 08.00-16.00
Sabtu : 08.00-11.00
Kalau yang lapangan tugasnya mulai dari turun ke rumah warga buat pencatatan data keluarga sehat, penyuluhan ke sekolah, sama posyandu lansia.
Kepala Puskesmas, dokter2 senior, perawat, apoteker, dan semua petugas PKM nya ramah2 dan semuanya mau kerja sama dengan kita.
Untuk urusan izin, baik di PKM dan RS, sebenarnya sangat fleksibel, asalkan kita izin dulu dan tugas2 kita terhandle semua.
Untuk tugas di PKM, kita diminta buat 1 Mini-project. Judulnya nanti dikasi dari kepala Puskesmas nya dan datanya didapat dari data keluarga sehat yg kita kumpulkan.
Finansial:
Selain BHD yang Rp 3.150.000, selama di RS kita dapat tambahan dari insenda provinsi sekitar 500rb-an/bulan dan insentif dari RS 700rb/bulan. Bisa Kita juga dapat uang jaga @250rb/jaga sendiri (kalau jaga sama senior, duitnya buat senior) dan juga semua tindakan yg kita kasi baik di bangsal dan IGD, itu juga ada bayaran nya, tapi bervariasi. Jadi semakin rajin kita, semakin banyak pendapatan.
Kesimpulan :
Wahana ini SANGAT RECOMMENDED dan salah satu yang paling favorit di wilayah Sumatera. Ilmu dapet, uang dapet, beban kerja ga berat, kurang apa lagi coba? Hehe
Kalau mau lihat kondisinya , bisa cek IG @doksiprsudtanjungpinang
